Our Creative Team Go 5 Days Without Swearing, IT WAS HARD!
LIFE AT NAH - Ifa Hanifah , NAH Project
Siapa yang sehari-harinya kalo ngomong sering banget mengumpat pakai kata-kata kasar dengan atau tanpa sadar? Ya, kita semua. Sedikit banyak, bermaksud atau engga, ada aja tuh kata-kata yang sebenernya bisa aja gak kita sebut tapi selalu aja muncul di percakapan sehari-
Tim Kreatif NAH Projectpun gak luput dari paparan kata-kata kasar ini. Sering banget, nih, di tengah-tengah diskusi serius malah keceplosan saking semangatnya berargumen. Sampai di titik kita bahkan gak sadar kalau kita berkali-kali mengumpat.
Ini Tim Kreatifnya. Left to right: Sacu, Salsa, Valdi, Sante, Ifa.
Well, some of us are louder in cussing, some of us are more in a moderate frequency. Tapi, ya, tetep aja kalau jadi kebiasaan, kan, kurang baik juga.
Challenging Ourself
So, that’s why, Tim Kreatif NAH Project akhirnya membuat perjanjian di kantor untuk tidak mengumpat selama seminggu. Kalau kelepasan? Ya, denda! Jadi harus ada rem yang konkrit, nih. Perjanjian kita bentuknya seperti di bawah ini.
DAY ONE
Well, to be honest, it was quite easy. Ya, mungkin karena kita berlima masih aware dan masih semangat menjalankan perjanjian ini. Lucunya, kita sama-sama saling siap siaga mendengarkan siapapun yang kira-kira bakal keceplosan.
Tapi, tetep, yang namanya udah jadi kebiasaan, ada aja yang keceplosan. Pendapatan kita di hari pertama mencapai Rp14.000,00. Sante jadi pemecah rekor di hari pertama dengan 4 kali mengumpat.
DAY TWO AND THREE
These two days were the hardest. Tim NAH sudah mulai irritated dan sulit menahan diri untuk ngomong kasar. But who says it’s gonna get easier anyway.
Di hari kedua dan ketiga kita banyak menghabiskan waktu di luar. Tim NAH punya sesi olahraga mingguan, biasanya basket dan badminton. Dan menahan diri dari kata kasar pada saat kita bergerak aktif dan berolahraga itu jauhhhhh lebih susah daripada saat kita duduk bekerja di dalam ruangan. Mungkin adrenalin rush kali, ya?
Anyhow, sekian banyak kata kasar yang berseliweran di tengah basketball game, gak ada yang mau ngaku! Kalau Valdi, sih, dalihnya, “ini kan di luar kantor” dan “gak ada yang denger, kan!” padahal ya, kita sebenarnya denger walau sayup-sayup.
Setelah dipaksa mengaku, akhirnya pada ngaku. Penghasilan celengan di hari kedua dan ketiga kita mencapai angka Rp100.000,00.
DAY FOUR AND FIVE
This was when things got interesting. Kita mulai inventing kata-kata baru untuk dijadikan pengganti. Paling epic sih, Salsa yang muncul dengan “saus tartar”-nya, jadi aja “ih saus tartar nyebelin banget”. “Baldy” dan “taraktakdungdung” menjadi substitusi "Valdi botak", “emirates” untuk "Sacu Arab", and so on.
Tapi ini menarik, sih. By day four and five, kita semua mulai merasa lebih terbiasa dan jarang keceplosan lagi. Ya, paling gak, gue sih bisa menahan untuk hanya mengumpat dalam hati saja, karena sejujurnya cukup bikin frustasi juga gak bisa seekspresif itu (I know you know what I mean).
Tapi ada satu hal yang gue sadari, dari semua umpatan yang kita keluarkan, gak ada satupun yang menyinggung satu sama lain, justru kita malah saling ketawa dan hepi-hepi aja. Dan mayoritas umpatan dikeluarkan sebagai bentuk respon dan reaksi emosi seseorang terhadap sesuatu. We all are just being expressive, right?
Ternyata menurut BBC, mengumpat juga punya benefit tersendiri, loh. Mengumpat diasosiasikan dengan roman solidaritas dan digunakan untuk menciptakan mood kedekatan antar satu sama lain sampai pada level, “kita tuh sedeket ini makanya kita nyaman untuk berekspresi sejauh itu”.
After The Challenge
Pendapatan selama 5 hari.
Tapi, tentunya, gak ada salahnya berusaha untuk pelan-pelan mengurangi dan tone-down kebiasaan mengumpat kita. It’s a fun challenge for us, honestly. Kita secara sadar lebih menjaga ucapan sama siapapun dan memperhatikan situasi dan kondisi juga.
So, how about you? Wanna try the challenge to get better each day and everyday with us?
143 comments
Pernah beberapa kali buat challenge diri sendiri. Tp menurut pengalaman pribadi challenge yang tingkat keberhasilannya diatas 80% adalah dimulai dari mengubah lingkungan. Mau berhenti merokok hindari lingkungan perokok. Mau giat olahraga dekatin temen² yg hobi olahraga. Mau bisa nabung hindari lingkungan hedon. Sama seperti kata² kasar. Dulu pernah challenge berhenti ngomong kotor, tp susah. Apalagi kalau udah main game 😂. Tp sekarang udah berkurang banyak. karena kerja dilingkungan sekolah. Awalnya jaim sih, didepan siswa. Tp lama lama biasa. Daaan pointnya adalah lingkungan 👍👍👍
Hallo saya ada sedikit cerita nih…
Jadi dari dulu itu orang tua saya itu selalu mengajarkan jika ingin membeli barang sesuatu saya harus nabung terlebih dahulu, dari awal pertama kali saya beli hp saya nabung dengan uang jajan waktu sekolah dulu, awalnya sih merasa berfikiran “kenapa sih harus disuruh nabung dulu, kan tinggal ngasih uang, lalu beli”. Nah namun semua itu terjawab ketika kedua orang tua saya sudah tiada, sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan saya ketika saya inhin membeli suatu barang (termasuk sepatu NAH hehehe). Hikmah yang bisa saya ambil dari hal tersebut mungkin orang tua saya dulu ingin saya menjadi anak yang mandiri dan tidak berkegantungan dengan mereka dengan cara apapun barang yang saya mau setidaknya saya bisa berusaha dulu sendiri:)
Hii!!
Aku belum pernah buat challenge sih, soal ngomong kasar kayaknya mulai ada pandemi sedikit berkurang dan sama sekali nggak ngomong kasar deh, soalnya udah jarang ketemu sama sahabat dan pemicu ku untuk ngomong kasar itu gara gara kumpul sama sahabat sih, dan aku ada tantangan sama sahabat aku, kita sama sama janji berusaha untuk masuk kuliah se universitas karena sekarang kita pisah SMA dan rasanya ga enak banget (aku sahabatan dari SMP dan pas SMP berantem terus) dan kita sama sama sadar sekaligus ngerasain kalau “perpisahan menyadarkan betapa berharganya sesorang setelah pergi” hargai aja sahabat kalian sekarang meskipun seburuk apapun dia
Jadi gua pernah challenge diri sendiri untuk gak ngeroko, dan setiap uang yang biasanya gua beliin rokok gua masukin toples dan sebulan pertama dapet 150rb an dan pengaruh dari berenti ngerokok itu bener bener gila, tapi keputusan gua yang udah bener bener bulat berenti ngeroko untuk sebuah cita-cita gua. Dan suatu hari temen gua keilangan uang yang harusnya dia bayarin untuk acara “goes to campus” dan dia sempet cerita sama gua, akhirnya dengan niat membantu gua pinjemin uang toples tersebut untuk nambahin uang dia gitu, dan hati gua merasa adem bisa bantu dia. Sekian terima kasih
Challenge yang pernah ku lakukan dan menurutku sangat bermakna, sekitar 2 minggu lalu aku dan tim teater ngumpulin sampah plastik sebanyak-banyaknya. Ada yg mungutin di pinggir jalan, ada yg mintain ke tetangga, ada yg mintain ke penjual streetfood. Kita sadar, bahwa bumi semakin sekarat. Pilihannya, apakah kita mau menjadi manusia yg mempercepat laju kehancuran bumi ataukah kita menjadi manusia yg peduli akan kelestarian bumi. Aku dan tim teater belum maksimal dalam menjaga bumi, namun setidaknya kami sudah sadar dengan cara mengumpulkan sampah plastik itu. Sampah yg terkumpul kami manfaatkan sebagai properti pemanggungan tentunya.
Assalamualaikum, selamat sore
Sebenarnya saya selalu dan harus menchallenge setiap saya mau mendapatkan sesuatu, seperti ketika saya mau mempunyai hp ketika kelas 12 SMA, saya kumpul² dari uang yang sehari untuk bekal 10 ribu, saya sisihkan uang untuk beli hp itu, dan saya kadang dapet uang dari suruh sama org juga, dan sekarang saya sedang menchallenge diri saya buat turun bb di masa pandemi yang kena phk dan alhasil di rumah terus saya bb naik sampe 80 kg dan saya berusaha buat terus makan sayur, dan mengurangi makanan yang ga baik buat Perut juga, karena saya kena infeksi perut akhirnya efek makan pedas nya seblak wkwkw, semoga saya dapat turun bb buat sekarang se enggaknya turun 10 kg, semangat buat kalian yang sedang berjuang
Saya belum pernah mengikuti challenge itu tapi saya pernah ngomong kasar ke teman saya dan teman saya langsung baper dan ga main lagi sama saya :( . Dan saya meminta maaf kepada teman saya dan akhirnya teman saya ngomong kasar lagi ke saya dan saya ga baper akhirnya kita bermain selamanya.
Saya pernah melakukan challenge ini pada tahun lalu tepatnya saat saya kelas 2 SMP,pada saat itu saya dan teman saya sering mengucapkan kata kasar sehingga guru saya geram dan membuat peraturan tidak boleh berkata kasar,setiap ada yang melanggar didenda 10.000 teman saya keberatan dan diturunkan menjadi 5.000,setelah menjadi 5.000 teman saya masih keberatan akhirnya menjadi 2.000,seminggu pertama sangat sulit untuk menahan nafsu untuk berkata kasar,minggu demi minggu saya dan teman teman saya mulai terbiasa sampai akhirnya setahun berlalu dan challenge tersebut selesai.
Tahun kemarin, tahun 2019, gua sm temen" kelas 9, waktu itu udh semester 2, udh menjelang detik" Ujian Nasional, nahh dalam kurun waktu 4 sampai 5 bulan kita sekelas sepakat buat ngadain puasa Senin Kamis, dan gokilnya, dari 30 anak yg ada dikelas, semua ikutan, tapi cuma 28 yg puasa, karena yg 2 non Islam, jadi kita ber-28 semua melakukan puasa Senin Kamis sampai setelah UN, mulai bulan Januari sampai Akhir April, dan 2 teman kami yg tidak puasa ikut toleransi, yaitu tidak makan & minum dikelas selama kami puasa. Akhirnya, setelah muncul pengumuman, nilai UN kami semua rata" 30an, dan menjadi kepuasan tersendiri untuk kami dan tidak lupa juga karena itu salah satu pertolongan dari Allah SWT, kenangan terindah sih itu wkwk
Gimana caranya hari ini harus bisa menjadi orang yang dipercaya oleh guru untuk menjadi ketua organisasi terbesar di sekolah saya
Pernah bikin challenge ke diri sendiri buat gunain waktu sebaik-baik mungkin, dan ibadah tepat waktu, namanya anak muda mestikan sukanya buang-buang waktu, kayak ngegame sampai ngulur-ngulur waktu buat ibadah, dan akhirnya saya merasa ibadah saya, ketaatan saya kurang, akhirnya saya bikin challenge ini, apa manfaatnya? Bikin hati tenang, dan bikin kedisiplinan diri meningkat.
Hii, team nah project
Saya dari SD sampai sekarang masih menantang diri dengan tidak merokok dan minum minuman keras dan Alhamdulillah masih terjaga walaupun hidup di daerah yang pergaulan nya buruk, yang setiap hari anak" SD udah ngerokok di warnet ahahaha, walaupun terkadang merasa malu dah gede ga rokok tapi mau gimana lagi lebih sayang uang sama paru" daripada gengsi wkwkwk, btw saya sekarang udah SMK, makasih
Hii, team nah project
Saya dari SD sampai sekarang masih menantang diri dengan tidak merokok dan minum minuman keras dan Alhamdulillah masih terjaga walaupun hidup di daerah yang pergaulan nya buruk, yang setiap hari anak" SD udah ngerokok di warnet ahahaha, walaupun terkadang merasa malu dah gede ga rokok tapi mau gimana lagi lebih sayang uang sama paru" daripada gengsi wkwkwk, btw saya sekarang udah SMK, makasih
Hii, team nah project
Saya dari SD sampai sekarang masih menantang diri dengan tidak merokok dan minum minuman keras dan Alhamdulillah masih terjaga walaupun hidup di daerah yang pergaulan nya buruk, yang setiap hari anak" SD udah ngerokok di warnet ahahaha, walaupun terkadang merasa malu dah gede ga rokok tapi mau gimana lagi lebih sayang uang sama paru" daripada gengsi wkwkwk, btw saya sekarang udah SMK, makasih
Hii
Sebelum pandemic ini gue sama temen² gue challenge (lebih ke merubah gaya hidup) kalau kumpul tuh gabakalan jajan kalau gak bawa tempat sendiri trus selama quarantine ini kurleb 6/7 bulan gue jadi jarang ketemu mereka dan gue juga udh jarang bgt jajan, better bikin ajadeh cemilan cepuluh. Trus selama pandemic ini juga alhamdulillah gue tahan bgt sama belanja online, gak tergiur samsek. Ya selain gada duit gada yang gue butuhin juga si. Trus challenge diri sendiri buat bangun pagi karena punya tanggung jawab sama taneman, dan buku yang blm sempet dibaca padahal udh numpuk bgt. Satu lagi challenge tiap sore jogging keliling komplek, mau 15 atau bahkan 5 menit yang penting tiap sore harus wajib kudu. Challenge diri sendiri untuk kurangin minum kopi yang tadinya sehari sekali jadi 2 hari sekali. Gue si yakin dengan challenge diri sendiri, perlahan gaya hidup atau pola hidup gue perlahan berubah, ya walaupun emang susah bgt si awal² tapi kata nyokap “jangan dijadiin beban, enjoy aja. Perlahan² juga jadi terbiasa”
Satu lagii challenge diri sendiri buat gak matiin alarm kalau udh bunyi harus langsung bangun trus minum air putih haha
Nah aku kan gemuk ya,trus aku tuh bikin challenge buat diri aku sendiri setiap pagi itu harus olahraga minimal 15menit setiap harinya,nah 3 hari berhasil niih,udah sedikit kurusan,lha trus kok Minggu di telpon Tante suruh kerumah buat makan makan,yaudah jadi gak tahan buat makan lagii,auto gemuk lagi,dan bagiku olahraga itu harus pakai niat yang bener bener niat,kalau nggak gak bakal berhasil tuhh.
Sekian dari ku yang gagal diett:v
Hi Tim NAH project
Oktober 2019 saya mulai menchallenge diri saya sendiri untuk optimis memiliki tubuh yang ideal seperti yang lain,mungkin pengalaman ini cock untuk teman teman sekalian yang pernah merasa direndahkan,dibully dan insecure dengan diri sendiri,gara gara memiliki bentuk tubuh yang besar atau dibilang gendut.
2018 akhir adalah titik dimana saya merasa stres merasa tidak percaya diri sampai saya malu untuk bertemu orang orang karna seringnya mendapat perlakuan dan omongan kurang enak dari orang orang.
Saat itu hanya orang tua saya yang menyemangati saya,selalu memberi motivasi kepada saya,saya masih ingat beliau bilang “kalau kamu berusaha untuk apa yang ingin kamu capai,pasti kamu akan mendapatkan hasilnya,dan tidak mungkin dia sia.” Itu adalah kata kata orang tua saya yang sampai saat ini terus ada salah fikiranku.
Oktober 2019,saya mulai menchallenge diri saya dan optimis untuk merubah kebiasaan buruk saya,yang mengakibatkan pertumbuhan tubuh yang tidak ideal.
Saya mulai mencoba hidup dengan kebiasaan baru,dulunya makan makanan tidak sehat sekarang makan dijaga terus sampai kalorinyapun dihitung,mulai melakukan kardio dirumah karna saat itu sayang belum begitu percaya diri untuk olah raga diluar ruangan,dan yang terpenting saya tidak pernah memakan nasi sedikitpun dan saya atur jam dan pola makan saya,itu tips datai saya tapi tetap menjaga kalori dalam tubuh kita yah.
6 bulan berlalu masih sama seperti dihari pertama diet,saya masih menjaga pola makan saya,olah raga,tidur teratur dan hasilnya tubuh saya berubah drastis,dulu berat saya 100KG dan saat bulan ke 6 menjadi 72KG,itu adalah sebuah pencapaian saya yang tergila tubuh saya mulai menurun kadar lemaknya,dan orang lain pun berkomentar akan hal tersebut.
Yang dulunya menjudge tubuh kita gendut lah gajah lah obesitas sekarang sudah saya buktikan bahwa semua itu tidak ada yang mustahil,semua akan terjadi apabila kita berusaha,dan kita juga akan menerima apa yang telah kita perjuangkan.
Maka dari itu saya berpesan kepada teman teman yang merasa kurang PD dengan dirinya sendiri ayo kita berubah sama sama,di dunia ini tidak aja yang jelek,tak ada yg buruk tak ada yg tak sempurna di mata tuhan kita semua sama,kalian hebat,kalian mampu berubah menjadi lebih baik,ingat kata kata orang tua tetap berusaha untuk apa yg kalian inginkan,tetap semangat jangan pernah merasa diri kalian lebih rendah dari pada orang lain,kalian istimewa,ada hal yg mungkin tidak dimiliki orang lain tapi dimiliki oleh kalian, semangat untuk kamu dan semua,dan setelah kalian mendapatkan apa yg kalian inginkan maka rawatlah,jagalah ingat perjuanganmu tidak mudah banyak rintangan maka ingatlah juga perjuanganmu, semangat!
Muhammad Fauzy priadi,Salam hangat Tim NAH project terimakasih telah memberikan ruang untuk kita saling berkomunikasi memberikan informasi dan sama sama memberikan sesuatu hal positif buntuk sahabat kita diluar sana.
Salam hangat Fauzy:)
Halo, dulu waktu kecil saya merupakan orang yang memiliki berat badan yang lebih dari yang lain dari hal tersebut saya sering mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari teman teman waktu saya di sekolah. Hal tersebut juga membuat saya jadi orang pendiam dan tidak memiliki teman yang banyak, kejadian tersebut berlangsung dari saya SD sampai SMA Suatu hari entah kenapa ada video di YT yang muncul tentang olahraga, akhirnya saya men CHALLENGE diri saya sendiri untuk memakan makanan sehat dan olahraga dari hal tersebut tubuh saya menjadi sehat dan mental saya pun juga semakin membaik berkat olahraga
assalamualaikum semua team NAH.
Jadi challenge diri saya sendiri sih tentang ruang lingkup keluarga, soalnya saya sendiri sudah berumahtangga dan sudah mempunyai anak umur 3 tahun 5 bulan.
karena ada istilah anak peniru yang baik dan istilah itu benar adanya, tipikal anak saya pun seperti saya dalam hal “negatif” , contohnya marah anak saya seperti saya , saya tidak menyalakan siapa² termasuk ibunya. karena saya sadar kadang marah selalu depan anak saya.
Dan karena itu saya mulai sadar, dan mulai men challenge diri sendiri supaya tindakan apa² dalam hal negatif tidak depan anak.
Jadi inti challenge cerita saya sendiri itu, anak adalah cerminan diri kita sendiri.
sekian dari challenge saya.
Assalamu’alaikum team “NAH”.
Hallo, NAH!
Insecure tu kebiasaan buruk banget menurutku. Toxic buat diri sendiri. Walaupun tau seperti itu, insecure bagiku adalah makanan sehari-hari. Apalagi kalau ketemu satu orang temenku yang udah nyaman buat cerita, pasti langsung ngeboom kata-kata insecure diri sendiri, merasa rendah diri.
Akhirnya bikin challenge berdua, setiap ngeluarin kata insecure, misal “kok aku jelek sih”, “kayaknya ga ada yang mau deh sama aku”, “kapan ya aku cantik”, dll, harus setor ke temenku itu Rp 2.000!
Sejak ada challenge itu aku udah keceplosan 2x, dan sampai skrg nggak pernah lagi ngeluh insecure ke temen aku. Ya mungkin mulai dari mulut dulu yang stop insecurity, tapi lama-lama semoga dari hati juga udah nggak merasa insecure, dan bisa menerima dan mencintai diri sendiri. Aamiin
Di tahun 2015 sampai 2017 saya bekerja, bnyak kejadian yg membuat saya berpikir keras untuk berhutang di karena kan kala itu mindset saya adalah kalo “saya tidak berhutang saya tidak punya” dan tragis nya malah saya terkadang kena tipu yg menguras setengah tabungan saya. Di tahun 2018 saya mencoba untuk mendalami mengenal apa itu “sedekah”. Ya, akhir nya sebagian gaji saya saya hutangkan ke temen², saya juga berinvestasi saya juga sedekah.. Pokok nya saya fokus kan untuk membantu. Dan di awal tahun 2019 saya alhamdulillah tabungan saya trkumpul untuk saya gunakan melanjutkan kuliah. hutang teman² pun juga saya gunakan untuk menghidupi selama saya nganggur.. Di tahun 2020 ini saya menchalange untuk membantu temen² saya yg mau menikah, dngan memberi pinjaman modal haha.. smoga dngan bgitu saya juga akan menyusul mereka… Aamiiin
Buat temen² yg lain mungkin ada yg seperti saya. Silahkan di coba
Terima ksih
Sebagai seorang introvert akut, sangat sulit untuk saya keluar dari zona itu.
Zona yang membuat saya tidak nyaman ketika berada ditempat ramai, sulit untuk beradaptasi dengan suasana baru, bahkan yang menyedihkan nya sangat sulit untuk saya mendapatkan teman dan bergaul dengan dunia luar karena saya terlalu nyaman sendirian di dunia ini.
Saya tahu, itu sangat tidak baik. Jadi saya mencoba “Challenge” diri saya untuk berubah.
Salah satu caranya dengan kecintaan saya terhadap fashion saya coba aplikasikan di kehidupan saya sehari-hari.
Dan ya, itu secara tidak langsung menaikkan rasa percaya diri saya. Sehingga saya lebih berani untuk keluar menatap dunia luar. 🌻
Berawal dari paylater ku melonjak akhirnya aku meyakinkan niat untuk ga belanja barang2 kesenengan aku sebulan ini. Aku lagi proses menchallange diri sendiri nih ka. Meskipun niat awalnya gara2 paylater membludak tapi aku berharap semoga bisa konsisten menjalankan challange ini. Seperti yang udah aku sebutin di kolom komentar ig Nah kemarin, aku unisntall semua mobile banking dan aplikasi belanja online kak. Terus aku mute semuaaaa bener2 semua bgt olshop2 di ig. Aku tipe orang yang kalo ada barang lucu selalu ingin beli meskipun sampe skg barangnya ga dipake :‘) karna aku selalu mikir “ah kapan lagi barang ini restock”. Dan ALHAMDULILLAAH AKU GA KERACUNAN 9.9 SENENG BANGET!!! biasanya ada promo dikit aku sikat. Ini engga dong :’) dan aku bangga bgt hahahaha akhirnya aku bisa menghemat dan menabung!! Doakan aku ya kakk semoga bisa konsisten ga boros hingga paylater membludak lagi😂
Hii guys…
Gua mau berbagi cerita nih, dulu gua punya temen baik bangettt dia suka ngebantuin gua kalo lagi susah. Dan pada akhirnya gua kaget dong ternyata dia itu udah kecanduan sm narkoba, sering dugem sampe pagi. Intinya kalo lgi stress itu jadi tempat pengalihan dia, karena pola hidup dia yang gasehat akhirnya dia punya penyakit serius dan harus operasi gua yg selalu nemenin dia smpe sembuh sampe temen2 gua blg “jauhin orang kyk gitu gabaik buat kamu” dan disitu gua gaada niat buat jauhin temen gua yg lgi terjerumus karna dia hidupnya sebatang kara, akhirnya gua selalu ngingetin dia biar menjadi manusia yg lebih baik dan mencontoh hal-hal yg positif. Akhirnya dia bisa berubah dab meninggalkan lingkaran hitam itu. Karna pada dasarnya untuk menjadi teman yang baik itu harus merangkul teman yg sedang terjerumus bukan malah ditinggalkan, karna itulah sebaik2nya manusia yg bisa member manfaat.
Di tahun 2015 sampai 2017 saya bekerja, bnyak kejadian yg membuat saya berpikir keras untuk berhutang di karena kan kala itu mindset saya adalah kalo “saya tidak berhutang saya tidak punya” dan tragis nya malah saya terkadang kena tipu yg menguras setengah tabungan saya. Di tahun 2018 saya mencoba untuk mendalami mengenal apa itu sedekah dngan catatan